hay kawan pagi ini kami sempet browsing dan mendapatkan sebuah teori amplifier, yang cukup lengkap. semoga bermanfaat yaaahhh,,,
Dalam perjalanan sejarahnya , penguat daya elektronik atau yang lebih dikenal dengan istilah amplifier memang tak lepas dari perkembangan dunia broadcast yang sampai saat ini tetap sejalan sesuai dengan
teknologi modern.Amplifier merupakan rangkaian komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara yaitu memperkuat signal arus (I) dan tegangan (V) listrik dari inputnya menjadi arus listrik dan tengangan yang lebih besar (daya lebih besar) di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekuensi audio, gain power amplifier antara 20 kali
sampai 100 kali dari signal input.
Penguat audio pertama dibuat pada tahun 1906 oleh seorang pria bernama Lee De Forest yang ia beri nama Audion, dikemas dalam model amplifier tabung hampa triode, yang memiliki tiga elemen dan memiliki kemampuan menyesuaikan pergerakan elektron dari filamen ke pelat dan suara sehingga diciptakan.modulasi, dimana teknologi ini juga penting dalam penemuan radio AM pertama.
Amplifier tabung adalah jenis penguat daya yang beroperasi pada tabung vakum atau katup. Dalam aplikasi audio, tabung masih sangat diminati oleh penggemar stereo atau Audiophile dan pengguna profesional. Sebuah penguat tabung sangat ideal untuk mendengarkan musik di rumah, karena mampu menghasilkan suara yang cenderung lebih alami dan hangat. Pada 1970-an, teknologi tabung digantikan oleh transistor silikon. Meskipun tabung tidak sepenuhnya dihapus, ini dapat dibuktikan oleh popularitas dari tabung sinar katoda, yang digunakan untuk aplikasi penguat daya yang tetap dapat diandalkan. Transistor memperkuat
suara dengan mengubah tegangan input audio melalui penggunaan semikonduktor. Alasan untuk preferensi transistor diban-ding tabung adalah bahwa, transistor dapat berukuran lebih kecil dan lebih hemat energi. Selain itu juga lebih baik dalam mengurangi tingkat distorsi dan lebih murah untuk diproduksi.
Kebanyakan jenis amplifier yang digunakan pada saat ini dianggap sebagai transistor solid state, seperti jenis transistor bipolar, yang memiliki tiga unsur terbuat dari bahan semikonduktor. Jenis lain dari penguat yang digunakan adalah MOSFET atau oksida logam semikonduktor transistor efek medan yang diciptakan oleh Julius Edgar Lilienfeld, pertama kali dikonseptualisasikan pada 1925 dan memiliki kedua aplikasi rangkaian digital dan analog. Meskipun amplifier solid state yang ditawarkan kenyamanan dan efisiensi, namun masih tidak bisa menghasilkan kualitas audio yang terbuat dari tabung.
Secara umum, di pasaran ada beberapa kelas amplifier yang popular beredar diantaranya adalah :
- Amplifier kelas A, yaitu jenis amplifier yang mampu menghasilkan kualitas power suara paling baik, bersih dan natural, tetapi efisiensinya paling buruk yaitu sekitar 20 – 30% saja dan suhu kerjanya sangat tinggi. Dimensinya tak jauh beda dengan kelas AB. Contohnya bila amplifier tersebut mengkonsumsi 100 watt dari listrik tapi hanya menghasilkan 30 watt di keluarannya, maka amplifier tersebut dianggap efisiensinya hanya 30%.
- Amplifier kelas B, dimana amplifier ini memiliki tingkat efisiensi yang lebih baik dari amplifier kelas A, yaitu sekitar 50-60%. Dari kinerjanya, amplifier jenis ini terkesan cukup baik, karena walau cukup efisien, tapi hasil keluaran suaranya kurang baik, banyak mengandung distorsi.
- Amplifier kelas AB, Penguat jenis ini merupa-kan kombinasi dari dua tipe di atas, dimana sebagian besar amplifier yang beredar di pasaran berada di kelas ini. Teknologinya memang paling ideal untuk digunakan. Tingkat efisiensinya tinggi, sekitar 60%, dan hasil keluaran suaranya memiliki kualitas yang baik walaupun tidak sebaik kelas A. Tapi de-ngan perbandingan antara efisiensi, kualitas dan performa, amplifier kelas AB adalah yang terbaik.
- Amplifier kelas D merupakan amplifier yang sangat efisien dan tidak mudah panas, bahkan tingkat efisiensinya bisa mencapai 90%. Tapi karena teknologi yang digunakan lebih rumit, harganyapun juga lebih mahal. Jangkauan kerja amplifier ini hanya pada cakupan frekuensi tidak luas, sehingga cocok untuk digunakan untuk mendrive subwoofer.Amplifier Kelas H dan Kelas D Digital merupakan jenis amplifier yang serupa dengan kelas D, namun sudah me-ngalami perkembangan dari sisi teknologi hingga amplifier ini mampu bekerja pada bidang frekuensi dengan jangkauan yang sangat luas.
sumber www.audiovideo-indonesia.com